Belitung Timur, 23 April 2025 — Upaya perlindungan anak dari berbagai bentuk kekerasan kembali ditegaskan melalui kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Belitung Timur. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB di ruang pertemuan Dinsos ini mempertemukan berbagai elemen penting dari masyarakat dan pemerintah. Menghadirkan narasumber dari Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kepolisian serta Kepala UPTD PPA, diskusi berlangsung dinamis dan menggugah kesadaran kolektif akan pentingnya perlindungan menyeluruh terhadap anak-anak.
Dalam forum ini, hadir pula perwakilan dari ormas, organisasi profesi, forum anak, lembaga adat, instansi pemerintah, serta unsur masyarakat. Salah satu peserta diskusi Mohammad Aminollah, anggota tim PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) sekaligus ASN dari Kementerian Agama Belitung Timur, yang menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai
garda terdepan dalam pencegahan kekerasan.
Diskusi menyoroti berbagai bentuk kekerasan terhadap anak, baik yang terjadi di lingkungan rumah tangga maupun di sekolah. Namun dua isu yang mendapat perhatian lebih adalah perkawinan anak dan penelantaran terhadap anak dan perempuan, yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah bersama.
Bambang selaku Kepalai UPTD PPA menyatakan bahwa kekerasan terhadap anak bukan hanya bentuk fisik. Perkawinan anak dan penelantaran adalah bentuk kekerasan yang sering terselubung, namun dampaknya jangka panjang dan sangat serius.
Kegiatan ini menegaskan komitmen bersama bahwa perlindungan anak adalah tanggung
jawab semua pihak—keluarga, masyarakat, dan negara. Kolaborasi lintas sektor menjadi
kunci agar Belitung Timur bisa menjadi wilayah yang aman dan ramah anak. (Tim Humas)
