Gantung (Humas) — Balai Kantor Camat Gantung hari ini menjadi saksi kegiatan penuh makna yang digelar oleh PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) Belitung Timur. Dalam rangka pembinaan pasca perkawinan yang berlangsung pada Selasa (05/08), kegiatan ini mengangkat tema yang begitu relevan dan menggugah: “Keterlibatan Umak dan Ayah dalam Pengasuhan Anak”, dengan menghadirkan narasumber inspiratif, Mohammad Aminollah, Penyuluh Agama dari KUA Simpang Renggiang, Kementerian Agama Kabupaten Belitung Timur.
Dalam paparannya yang penuh semangat, Aminollah mengupas tuntas peran penting orang tua sebagai Role Model utama dalam kehidupan anak. Ia menekankan bahwa dalam dunia anak-anak, pengaruh terbesar bukanlah dari apa yang mereka dengar, tetapi dari apa yang mereka lihat.
“Anak-anak belajar bukan dari ceramah kita, tetapi dari perilaku kita. Mereka meniru, bukan hanya mendengar,” tegas Aminollah di hadapan para peserta.
Kegiatan yang dihadiri oleh Ibu Rumah Tangga dan para pendamping keluarga ini menjadi momen refleksi mendalam tentang pentingnya konsistensi antara ucapan dan perbuatan dalam pola pengasuhan anak. Menurut Aminollah, di sinilah peran Umak dan Ayah menjadi sangat krusial. Mereka adalah cermin utama yang akan dibaca dan ditiru oleh anak-anak setiap hari.
Lebih lanjut, Aminollah mengajak para orang tua untuk membangun budaya sopan santun dan empati dari rumah, dua nilai penting yang kian tergerus di era digital dan arus informasi bebas. Ayah dan Umak harus hadir sebagai teladan dalam bersikap, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
“Di media sosial, orang tua juga harus menjadi contoh, bersikap santun. Anak-anak menonton, mereka menyimpan, dan kelak meniru,” ujarnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga membuka ruang interaktif. Para peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman, dan mendapatkan bimbingan praktis mengenai bagaimana membangun komunikasi positif dalam keluarga, serta bagaimana menghindari pola asuh yang bersifat otoriter namun tetap mampu menanamkan nilai disiplin.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan PUSPAGA yang didukung oleh Kementerian Agama Belitung Timur, dengan tujuan membangun keluarga Indonesia yang kokoh, harmonis, dan berkarakter. Kepala KUA Simpang Renggiang turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan berharap pembinaan seperti ini bisa menjangkau lebih banyak keluarga di wilayah Belitung Timur.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa penguatan ketahanan keluarga dimulai dari keteladanan orang tua di dalam rumah, bukan dari nasihat semata. Karena seperti kata bijak yang dikutip Aminollah, “Perkataan bisa dilupakan, tapi teladan akan tinggal dalam ingatan.”