Simpang Renggiang–Aula pertemuan SMK Negeri 1 Simpang Renggiang pada Selasa, 23 September 2025 dipenuhi semangat para siswa kelas 11 dan 12. Sebanyak 60 pelajar mengikuti kegiatan Kelas Inspirasi Remaja dengan tema Nomophobia.
Nomophobia, atau rasa takut berlebihan saat jauh dari ponsel, menjadi isu yang semakin relevan di kalangan remaja masa kini. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada konsentrasi belajar, tetapi juga pada kesehatan mental, hubungan sosial, dan kualitas ibadah.
Kegiatan dibuka oleh Adi Solihin yang mengajak siswa melakukan refleksi awal terkait penggunaan ponsel. Peserta diajak merenungkan sejauh mana ketergantungan terhadap gawai telah memengaruhi keseharian mereka.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Drs. Sartoni yang mengulas sisi gelap dan terang dari game online. Dirinya menekankan tentang game yang bisa menjadi hiburan dan sarana belajar, tetapi juga berisiko menjerumuskan remaja jika dimainkan tanpa kendali.
Terakhir, materi disampaikan oleh Sinta, S.Ag yang menjelaskan tentang bahaya nomophobia serta cara mengatasinya. Di sini dipaparkan strategi praktis seperti mengatur waktu penggunaan ponsel, mencari aktivitas alternatif yang positif, dan menanamkan kesadaran bahwa ponsel hanyalah alat, bukan kebutuhan utama dalam hidup.
Kelas Inspirasi Remaja merupakan program penyuluhan yang yang bertujuan memberikan motivasi, inspirasi, serta bimbingan moral-religius agar para remaja memiliki karakter kuat, berakhlak mulia, dan siap menjadi agen perubahan di lingkungannya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali siswa dalam menghadapi tantangan era digital.
Antusiasme mewarnai kelas pada hari ini, para siswa terlibat aktif dalam diskusi. Mereka berbagi pengalaman, dan menyadari pentingnya mengendalikan diri dalam menggunakan teknologi.
Melalui kelas inspirasi ini, diharapkan lahir generasi muda yang tidak hanya cerdas digital, tetapi juga mampu menjaga akhlak, menyeimbangkan antara belajar dan ibadah, serta menumbuhkan kebiasaan baik di sekolah maupun di rumah. Mereka adalah harapan masa depan sebagai para remaja tangguh yang berkarakter dan siap menghadapi derasnya arus zaman dengan bijak, tanpa kehilangan jati diri sebagai insan beriman.
Penulis: Adi Solihin | Foto: Adi Solihin | Editor: A. Maalika Mulki
