Manggar (Humas) – Sekitar 100 calon pengantin dan pasangan baru di Kabupaten Belitung Timur mengikuti Bimbingan Keluarga Sakinah Piloting KUA Revitalisasi. Acara yang diselenggarakan oleh Seksi Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung Timur ini berlangsung selama dua hari, mulai Selasa (9/9/2025), di Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Manggar.
Kasi Bimas Islam Kemenag Belitung Timur, Anwari An Slumary, S.Ag., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membangun rumah tangga harmonis. Para fasilitator yang ditunjuk merupakan Kepala KUA yang telah lulus Bimbingan Teknis (Bimtek) Keluarga Sakinah dan Perkawinan di tingkat nasional maupun provinsi.
“Kami menunjuk narasumber yang memang layak dan mumpuni di bidangnya, sehingga materi yang disampaikan benar-benar bermanfaat. Jika ada pertanyaan, mereka bisa menjawab sesuai dengan keahliannya,” ujar Anwari. “Semoga ilmu yang disampaikan ini membawa kebaikan bagi rumah tangga mereka.”
Materi yang Komprehensif dan Interaktif
Anwari menambahkan, materi yang disampaikan mencakup berbagai aspek dalam membangun keluarga sakinah. Peserta diajak untuk memahami diri sendiri (self-awareness), termasuk mengenal kelebihan, kelemahan, dan nilai-nilai pribadi. Selain itu, mereka juga diajarkan untuk memahami pasangan dengan lebih baik, sehingga hubungan dapat terjalin secara harmonis.
H. Muhammad Ali, Kepala KUA Kecamatan Manggar dan salah satu fasilitator, mengungkapkan antusiasme tinggi dari para peserta saat ia menyampaikan materi “Psikologi Keluarga Membangun Keluarga Sakinah”. Ia menyebut bahwa peserta aktif mengikuti seluruh sesi tanpa ada yang berbicara sendiri.
Fasilitator lainnya, Ekocahyo Heppy Sulistio, Kepala KUA Damar, fokus pada materi “Relasi Harmonis dalam Rumah Tangga”. Ia menekankan pentingnya membangun tujuan bersama dan semangat tanggung jawab dalam berumah tangga. “Setiap pasangan perlu membangun perkawinan yang memiliki dimensi manusiawi sekaligus ilahi,” katanya.
“Ketentraman dalam keluarga sakinah harus bisa dirasakan bersama, baik oleh suami-istri maupun orang lain di dalamnya, dan dikelola dengan cara yang bisa dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT,” tambah Eko. Untuk menjaga semangat peserta, ia juga menyelingi materi dengan ice breaking dan permainan interaktif.
